Tips Mengatasi Kebosanan dalam Belajar


Ingin mendapat nilai-nilai ujian yang memuaskan, bahkan jika perlu mendapatkan peringkat pertama adalah harapan semua pelajar atau mahasiswa. Termasuk kamu juga, kan? Bagaimana cara mendapatkan itu semua? Resep klasiknya adalah: belajar. Sayangnya, saat belajar, kita sangat sering dilanda kebosanan. Betul, nggak? Jadi, kita perlu memiliki strategi untuk melawan rasa bosan ini. Mengatasi kebosanan dan kesulitan berkonsentrasi dalam belajar memerlukan pendekatan yang kreatif dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Bisa jadi, strategi mengatasinya berbeda-beda, tinggal mana yang paling cocok untuk kamu. 

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu kamu dalam mengatasi rasa bosan saat belajar.

Pecahlah Materi Belajar

Kalau kita melihat materi belajar yang seabrek, rasanya sudah eneg duluan. Boro-boro mau belajar, yang ada justru merasa tertekan. Kamu bisa mengatasi hal ini dengan membagi atau memecah materi belajar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Misal, materinya ada 20 halaman. Bagilah menjadi 5 bagian, masing-masing 4 halaman. Kita baca tiap bagian ini pelan-pelan. Ini dapat membantu menghindari rasa kewalahan dan membuatnya lebih mudah untuk fokus pada satu topik pada satu waktu.

Gunakan Metode Belajar yang Beragam

Coba berbagai metode belajar seperti membaca, membuat infogratis, menggambar, mendengarkan podcast atau tayangan di Youtube, membuat catatan, atau mengajarkan materi kepada orang lain. Dengan metode belajar yang berganti-ganti itu, yakin deh, bahwa kamu akan menjadi semakin tertarik pada materi tersebut.

Tetap Jadwalkan Istirahat Secara Teratur 

Ada pola belajar yang favorit banget untuk para pejalar dan khususnya mahasiwa, yaitu SKS atau sistem kebut semalam. Ini pola belajar yang kurang tepat, ya, Sobat! Hindari terlalu lama belajar tanpa istirahat, karena ini justru akan membuat kita lelah, dan akhirnya mudah merasa bosan. Atur jadwal belajar dengan sesi pendek namun sering, diselingi dengan istirahat yang teratur. Model belajar semacam ini sangat membantu dalam mencegah kebosanan dan meningkatkan konsentrasi.

Gabungkan Materi dengan Minat Pribadi atau Hobi

Menekuni minat atau hobi itu mengasyikan, ya nggak sih? Coba temukan kaitan antara materi yang sedang kamu pelajari dengan minat atau hobi pribadi kamu. Ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan. Misal, kamu hobi memasak, dan sedang belajar jaringan tumbuhan. Sambil memotong-motong sayuran, kamu bisa mencermati struktur dan anatomi tumbuhan tersebut.

Manfaatkan Teknologi 

Saat ini kita di era teknologi 4.0 menjelang 5.0. Yuk, manfaatkan teknologi dengan baik. Misal, kita bisa menggunakan oculus atau metaverse untuk melihat alam semesta dengan metode VR (virtual reality). Kita juga bisa mendownload berbagai aplikasi online yang dapat membantu meningkatkan minat dan semangat kita dalam belajar.

Rancang Tujuan Jangka Pendek dan Hadiah

Ketika kita menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek dan rasanya asyik sekali. Jangan ragu untuk berikan hadiah pada diri sendiri setelah mencapainya, agar motivasi kita meningkat. Misal, kita akan mengerjakan ulangan harian. Tentukan target bahwa kamu harus mendapatkan nilai minimal 85. Kalau tercapai, kamu akan membeli makanan kesukaanmu.

Variasi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang variatif juga penting, lho. Cobalah belajar di lingkungan yang berbeda dari waktu ke waktu. Kadang-kadang, perubahan tempat dapat memberikan stimulus baru dan meningkatkan konsentrasi.

Berlatih Teknik Relaksasi

Belajar teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan konsentrasi kita dalam belajar, lho. Jangan ragu untuk mencoba, apalagi kalau kita kudu belajar keras yang membuat kita merasa capek dan tertekan.

Belajar Kelompok dengan Teman

Belajar kelompok dengan teman ini, selain dapat membuat belajar lebih asyik dan menyenangkan, juga bisa membuat kamu lebih mudah memecahkan masalah jika terdapat kesulitan. Kamu bisa mendiskusikan materi-materi yang kamu dapatkan di sekolah dengan gaya dan bahasa yang lebih pas dengan umur kamu.

Jangan Ragu Berkonsultasi dengan Guru atau Dosen

Jika kesulitan berlanjut, sementara teman-teman di kelompok belajar tidak bisa mengatasi, di buku atau referensi juga tidak menemukan solusi, kamu bicarakan hal itu dengan guru atau pembimbing. Mereka mungkin dapat memberikan saran khusus dan dukungan yang diperlukan.

Intinya, berbagai strategi perlu diterapakan saat belajar sesuai dengan kesukaan dan kebutuhan masing-masing dari kamu. Dengan strategi yang variatif, insya Allah kamu bisa mengatasi kebosanan dan akan makin semangat dalam belajar. Coba, deh!

Penulis: Yeni Mulati, M.Psi